Kamis, 26 Februari 2015

Akuntansi Laba

Laba
Laba merupakan elemen yang sering menjadi pusat perhatian bagi para pemakai laporan keuangan, karena laba diharapkan mampu merepresentasikan kinerja perusahaan secara keseluruhan dibandingkan elemen laporan keuangan yang lainnya. Oleh karena itu, dalam teori akuntansi ini laba dijelaskan dalam tiga pendekatan melalui pendekatan semantik, sintaktik dan pragmatik. Secara umum konsep laba dalam tataran semantik adalah makna atau elemen apa yang harus dilekatkan pada perekayasaan pelaporan keuangan sehingga dapat bermanfaat. Sedangkan elemen laba dalam tataran sintaktik adalah cara pengakuan dan pengungkapan pada perekayasaan laporan keuangan. Selain itu dalam tataran pragmatik adalah seberapa besar perekayasaan laporan keuangan tersebut bermanfaat dalam pengambilan keputusan oleh pengguna laporan keuangan. 


    Konsep laba dalam tataran semantik berkaitan dengan elemen apa yang harus dilekatkan sehingga perekayasaan laporan tersebut bermanfaat. Laba dalam konfirmasi kinerja tidak lepas hubungannya dengan investasi.Dalam akuntansi, laba diinterpreatsikan sebagai pengukur efisiensi oleh investor dalam bentuk pengembalian atas investasi. Pengembalian atas investasi dapat diukur dengan menggunakan ROI, ROA dan ROL. 
Peran kedua adalah laba sebagai sarana untuk mengkorfirmasi harapan investor karena apabila terjadi pengumana laba, diharapkan pasar atau investor akan berekasi terhadap pengumuman laba tersebut. Apalagi jika pasarnya belum efisien, informasi kandungan laba sangat berperan dalam mempengaruhi keputusan investasi. 
Laba berperan sebagai estimasi ekonomik berkaitan dengan laba ekonomik yang dilandasi konsep likuidasi yang menilai aset sebgaia sediaan akhir. Karena aset dinilai sebagai sediaan akhir maka harus diukur dengan nilai sekarang bukan nilai historis, sehingga laba dipandang sebagai perubahan nilai dalam suatu periode. 

Gambar 10.2 Klasifikasi Laba Dalam Tataran Sintaktik


Konsep laba dalam tataran sintaktik dengan menggunakan pendekatan transaksi artinya laba diukur dan diakui pada saat terjadinya transaksi, sedangkan menggunakan pendekatan kegiatan artinya laba dianggap timbul bersamaan dengan berlangsungnya  kegiatan sebagai hasil suatu transaksi pada saat tertentu. Jika laba diukur dengan menggunakan pendekatan pemertahanan kapital artinya laba merupakan konsekuensi (perbedaan) dari pengukuran kapital pada waktu yang berbeda.

Gambar 10.3 Dasar Pengukuran dan Penilaian Kapital



Jenis kapital dibedakan menjadi dua, yaitu kapital finansial dan kapital fisis. Kapital finansial adalah kapital yang dikuasi oleh pemegang saham atau pemegang obligasi, dimana klaim finansial pada akhir periode melebihi klaim finansial pada awal periode. Sedangkan kapital fisis berkaitan dengan kemampuan entitas menghasilkan barang dan jasa. Dengan konsep ini laba atau pengembalian atas kapital fisis akan timbul apabila kapasitas produksi fisis pada akhir periode melebihi kapasitas produksi fisis pada awal periode, dinyatakan dalam rupiah  dan diukur atas dasar kos sekarang. 

Kapital harus dinyatakan dalam satuan uang atau moneter, maka dari itu dalam mengukur kapital dapat menggunakan skala nominal maupun skala daya beli. Skala nominal adalah satuan rupiah yang terjadi tanpa memerhatikan perubahan daya beli dengan berjalannya waktu akibat peruabahan kondisi ekonomik (Suwardjono, 473). Skala daya beli merupakan skala rupiah daya beli atas dasar indeks harga tertentu. Skala daya beli merupakan alternatif untuk mengatasi skala rupiah nominal.
Dasar penilaian penentuan laba dapat menggunakan kos historis, kos sekarang dan mempertahankan kapital. Dasar kos historis merupakan jumlah rupiah sepakatan yang tercatat dalam sistem pembukuan dan dasar yang digunakan adalah skala rupiah nominal. Dasar kos sekarang merupakan jumlah rupiah sepakatan yang menggambarkan dengan tepat nilai aset yang bersangkutan dan dilakukan atas dasar skala rupiah nominal.  Biasanya dasar kos sekarang diakibatkan tidak hanya perubahan waktu, namun juga karena perubahan harga spesifik, akibat perubahan selera, teknologi dan fungsi. Pengukuran laba dengan mempertahankan kapital, ditentukan oleh tiga faktor diatas yaitu jenis, skala dan dasar penilaian. Berbagai pendekatan kapital dan implikasinya terhadap penentuan laba antara lain kapitalisasi aliran kas harapan, penilaian pasar, setara kas sekarang, harga masukan historis, harga asukan sekarang dan pemertahanan daya beli konstan. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar