A. Perekayasaan Pelaporan Keuangan
Pelaporan keuangan nasional harus direkayasa secara saksama untuk
pengendalian alokasi sumber daya secara automatis melalui mekanisme sistem
ekonomik yang berlaku. Dalam pelaporan keuangan, pengendalian secara automatis
dicapai dengan ditetapkannya suatu pedoman pelaporan keuangan yaitu PABU /
GAAP, termasuk didalamnya standar akuntansi.
B. Proses Perekayasaan
Perekayasaan akuntansi adalah proses pemikiran logis dan objektif untuk
membangun suatu struktur dan mekanisma pelaporan keuangan dalam suatu negara
untuk menunjang tercapainya tujuan negara.
Alur cerita proses perekayasan pelaporan keuangan sebagai berikut :
- Tujuan negara dijabarkan dalam tujuan pelaporan
keuangan, diharapkan pencapaian tujuan akuntansi dapat membantu
tercapainya tujuan negara.
- Adapun pertanyaan – pertanyaan perekayasaan
melibatkan pertimbangan dan pemilihan berbagai gagasan tentang idoelogi,
filosofi, paradigma, dan konsep dasar untuk menjamin agar tujuan pelaporan
tercapai. Gagasan yang dipilih tentunya adalah gagasan yang cocok dengan
lingkungan diterapkannya akuntansi agar hasil perekayasaan menjadi efektif
sebagai alat.
- Konsep yang dijalannkan harus sesuai dengan
standar akuntansi dan acuan lainnya sehingga membentuk prinsip akuntansi
berterima umum ( PABU ).
- Hasil dari perekayasaan pelaporan keuangan diberitakan
melalui media informasi, agar dapat dimengerti oleh para pemakai informasi
laporan keuangan tersebut.
Pada dasarnya proses perekayasaan ini adalah proses untuk menjawab
pertanyaan mendasar yaitu bagimana suatu kegiatan operasi perusahaan disimbolkan
dalam bentuk statemen keuangan sehingga orang yang dituju dapat membayangkan
operasi perusahaan secara finansial tanpa harus menyaksikan secara fisis
operasi perusahaan.
Hendrikson menguraikan aspek – aspek
yang harus dipertimbangkan dalam proses perekayasaan untuk menghasilkan rerangka
teoritis akuntansi, yaitu :
- Pernyataan postulat yang menggambarkan
karakteristik unit – unit usaha ( entitas pelapor ) dan
lingkungannya.
- Pernyataan tentang tujuan pelaporan keuangan
yang diturunkan dari pernyataan postulat.
- Evaluasi tentang kebutuhan informasi oleh pihak
yang dituju ( pemakai ) dan kemampuan untuk memahami, menginterpretasi,
dan menganalisis informasi yang disajikan.
- Penentuan atau pemilihan tentang apa yang harus
dilaporkan
- Evaluasi tentang pengukuran dan proses penyajian
untuk mengkomunikasi informasi tentang perusahaan dan lingkungannya.
- Penentuan dan evaluasi terhadap kendala –
kendala pengukuran dan deskripsi unit usaha beserta lingkungannya.
- Pengembangan dan penyusunan pernyataaan umum
yang dituangkan dalam bentuk suatu dokumen resmi yang menjadi pedoman umum
dalam menyusun standar akuntansi.
- Perancang bangunan struktur dan format sistem
informasi akuntansi untuk menciptakan, menangkap, mengolah, meringkas, dan
menyajikan informasi sesuai dengan standar atau pinsip akuntansi berterima
umum.
Siapa yang merekayasa?
Badan legislatif
pemerintah (dalam hal ini DPR dan MPR) mempunyai peranan penting dalam proses
perekayasaan mengingat rerangka konseptual mempunyai fungsi semacam
undang-undang dasar (konstitusi). Badan legislatif membentuk komite atau tim
khusus yang anggotanya berwawasan dan berpengetahuan akuntansi yang luas dan
memadai.
Sebagai
alternatif, penyediaan informasi diserahkan kepada profesi dan pelaku bisnis
(disebut dengan pengaturan sendiri-self regulation). Mengasumsikan bahwa
profesi dan pelaku bisnis adalah pihak yang paling tahu akan kebutuhan pemakai
informasi keuangan.
Aspek Semantik Dalam Perekayasaan
Proses semantik ini tidak lain adalah memilih dan menyimbolkan objek –
objek fisis kegiatan perusahaan yang relevan menjadi objek – objek statemen
keuangan.
C. Konsep informasi
akuntansi
Nilai informasi adalah kemampuan informasi untuk meningkatkan pengetahuan
dan keyakinan pemakai dalam pengambilan keputusan. Simbol-simbol ( elemen-elemen
) yang termuat dalam seperangkat statemen keuangan sebenarnya tidak mempunyai
makna kalau tiap elemen di interpretasi sebagai objek yang berdiri sendiri.
Artinya, statemen keuangan berisii rangkaian elemen-elemen baru dapat ditangkap
maknanya kalau bentuk, isi dan susunannya diartikan secara kontekstual dengan
pedoman yang disepakati. Informasi semantik ini harus ditangkap secara
kontekstual melalui tiga komponen sebagai satu kesatuan, yaitu elemen
(objects), ukuran dalam unit moneter ( size ), dan hubungan ( relationship )
antar elemen.
D. Proses Saksama
Untuk mencapai kualitas yang tinggi dan andal, proses
perekayasaan harus dilakukan melalui tahap - tahap prosedur yang saksama dan teliti.
Berikut ini adalah proses saksama ( due process ) yang dilaksanakan FASB dalam
menyusun pernyataan resmi :
a.
Mengevaluasi masalah
b.
Mengadakan riset dan analisis
c.
Menyusun dan mendistribusi Memorandum Diskusi ( Discussion
Memorandum )
d.
Mengadakan dengar pendapat umum ( public hearing )
e.
Menganalisis dan mempertimbangkan tanggapan public atas
Memorandum Diskusi
f.
Menerbitkan draf awal standard ( Exposure Draft ) yang
diusulkan
g.
Menganalisis dan mempertimbangkan tanggapan tentang ED
h.
Memutuskan menerbitkan statemen atau tidak
i.
Menerbitkan statemen yang bersangkutan.
E. Rerangka konseptual
Dalam
perekayasaan akuntansi, jawaban atas pertanyaan perekayasaan akan menjadi
konsep-konsep terpilih yang dituangkan dalam dokumen resmi yang disebut
rerangka konseptual.
Tanpa adanya
rerangka konseptual sebagai “konstitusi” akan sangat sulit bagi penyusun standar
untuk mengevaluasi argumen bahwa perlakuan akuntansi tertentu lebih baik dalam
menggambarkan realitas ekonomi atau untuk menilai bahwa perlakuan akuntansi
tertentu lebih efektif dari pada perlakuan yang lain dalam rangka mencapai
tujuan sosial atau ekonomik.
Kam (1990) menguraikan
manfaat rerangka konseptual sebagai berikut:
1.
memberi pengarahan atau pedoman kepada badan yang
bertanggung-jawab dalam penyusnan atau penetapan standar akuntansi.
2.
menjadi acuan dalam memecahkan masalah-masalah akuntansi yang
di jumpai dalam praktek yang perlakuannya belum diatur dalam standar atau
pedoman spesifik.
3.
menentukan batas-batas pertimbangan ( bounds of judgment )
dalam penyusunan statemen keuangan.
4.
meningkatkan pemahaman pemakai statemen
keuangan dan meningkatkan keyakinan terhadap statemen keuangan.
5.
meningkatkan keterbandingan statemen
keuangan antar perusahaan.
Fundasi (berupa
konsep-konsep) dan penalaran-penalaran yang melekat pada rerangka konseptual
itulah yang sebenarnya membentuk teori akuntansi sebagai penalaran logis yang
dapat digunakan untuk mengevaluasi standar dan praktek yang berjalan dan
mengembangkan (memperbaiki) standar dan praktek di masa datang.
F. Model
Rerangka
konseptual yang dikembangkan oleh FSAB, memuat empat komponen konsep penting yaitu
:
- Tujuan pelaporan keuangan
- Kriteria kualitas informasi
- Elemen – elemen statemen keuangan
- Pengukuran dan pengakuan
G. Tiga Pengertian Penting
Sebenarnya terdapat tiga istilah penting atau konsep penting yang sangat
berbeda maknanya, yaitu :
1.
Prinsip akuntansi adalah segala ideologi, gagasan, asumsi,
konsep, postulat, kaidah, prosedur, metoda dan teknik akuntansi yang tersedia
baik secara teoritis maupun praktis yang berfungsi sebagai pengetahuan.
- Standar akuntansi adalah konsep, prinsip, metode,
teknik, dan lainnya yang sengaja dipilih atas dasar rerangka konseptual
oleh badan penyusun standar (atau yang berwenang) untuk diberlakukan dalam
suatu lingkungan / negara dan dituangkan dalam bentuk dokumen resmi guna
mencapai tujuan pelaporan keuangan negara tersebut.
- PABU adalah suatu rerangka pedoman yang terdiri atas
standar akuntansi dan sumber-sumber
lain yang didukung berlakunya secara resmi (yuridis), teoritis, dan
praktis.
Sebagai rerangka pedoman, PABU menetapkan pedoman untuk memperlakukan
suatu objek yang harus dilaporkan menyangkut hal berikut ini :
- Definisi, dalam hal ini PABU memberi batasan atau
definisi berbagai elemen, pos, atau objek statemen keuangan atau istilah
yang digunakan dalam pelaporan keuangan agar tidak terjadi kesalahan
klasifikasi oleh penyusun dan kesalahan interpretasi oleh pemakai.
- Pengukuran / Penilaian, adalah penentuan jumlah rupiah
yang harus dilekatkan pada suatu objek yang terlihat dalam suatu transaksi
keuangan.
- Pengakuan, merupakan pencatatan suatu jumlah rupiah (
kos ) ke dalam sistem akuntansi sehingga jumlah tersebut akan mempengaruhi
suatu pos dan terefleksi dalam laporan keuangan.
- Penyajian dan Pengungkapan, dalam hal ini penyajian
menetapkan tentang cara – cara melaporkan elemen atau pos dalam
seperangkat statemen keuangan agar elemen atau pos tersebut cukup
informatif. Sedangkan pengungkapan berkaitan dengan cara penjelasan hal –
hal informatif yang dianggap penting dan bermanfaat bagi pemakai selain
apa yang dapat dinyatakan melalui statemen keuangan utama.
H. Autoritas rerangka
konseptual
Secara teoritis, rerangka konseptual seharusnya merupakan fondasi
rerangka pedoman PABU. Walaupun demikian, karena rerangka konseptual disusun
setelah banyak standar akuntansi diterbitkan, beberapa versi PABU menemppatkan
rerangka konseptual pada tingkat yang kurang autoratif. Tujuannya adalah agar
akuntan publik tidak mengganti standar yang tidak sesuai dengan rerangka
konseptual.
I. Struktur Akuntansi
Bila proses perekayasaan telah selesai serta di
aplikasi, rerangka pedoman PABU telah ditentukan, dan secara operasional
pelaporan keuangan telah berlangsung, maka pengertian akuntansi dan teori akuntansi
secara luas dapat dilukiskan dalam suatu diagram yang disebut dengan struktur akuntansi Perekayasaan Praktik.
J. Contoh Struktur Akuntansi Dalam Bentuk Diagram
Gambar 3.1 Proses Perekayasaan Pelaporan Keuangan



Tidak ada komentar:
Posting Komentar