Jumat, 27 Februari 2015

Belajar Bahasa Korea II



Annyeonghaseyoo chingu ~ ^^
Apa kabarnya nih? Semoga baik-baik saja. Nah, hari ini saya akan membagikan sedikit percakapan saat berkenalan dalam bahasa Korea. Kalian yang ngaku Korean Lovers pasti ingin tahu kan gimana caranya berkenalan dalam bahasa Korea? Untuk itu, saya akan membagikannya agar kalian dapat mempelajari dan mempraktekkan percakapan tersebut di kehidupan sehari-hari atau disaat kalian bertemu dengan orang korea seperti oppadeul yang kalian suka ^^ Oke tanpa basa-basi lagi, check it up!


예성         : 안녕하세요
Yeseong   : Annyeong haseyo
Yesung     : Halo apa kabar?

에스더     : 예, 안녕하세요
Eseudeo   : Ye, annyeong haseyo
Ester        : Ya, halo

예성         : 만나서반갑습니다
Yeseong   : Mannaseo bangabseumnida
Yesung     : Gembira bertemu dengan Anda

에스더     : 저도반갑습니다. 제이름은 에스더 입니다.
Eseudeo    : Jeodo bangabseumnida. Je ireumeun Eseudeo imnida.
Ester         : Saya juga senang. Nama saya Ester.

예성         : 저는예성, 김정일 운입니다. 어디에서왔습니까?
Yeseong   : Jeoneun Yeseong, Kim Jong Woon imnida. Eodi eseo wasseumnikka?
Yesung     : Saya Yesung, Kim Jong Woon. Anda berasal dari mana?

Kamis, 26 Februari 2015

Belajar Bahasa Korea



     Beberapa tahun lalu hingga saat ini musik K-POP (Korean Pop) masih tetap memiliki banyak penggemar, khususnya para remaja wanita dari berbagai di dunia yang tergila-gila dengan ketampanan dan kecantikan serta bakat yang sangat luar biasa dari para member Boyband/Girlband dan Artis Korea lainnya. Kerja keras mereka memang patut diacungi jempol. Bertahun-tahun mengikuti trainee, mereka benar-benar mengejar mimpinya untuk mencapai kesuksesan. Demam Korea tidak hanya berasal dari musiknya saja, tetapi juga berasal dari film-filmnya yang biasa disebut Drama Korea (Korean Drama). Nah, buat kalian para Korean Lovers pada kesempatan kali ini saya akan membagikan sedikit berbagai kata berbahasa Korea yang bisa kalian pelajari agar dapat mengerti sedikitnya tentang arti dari lagu-lagu korea yang sering kalian dengar dan mengerti tentang percakapan yang ada di Drama Korea yang kalian ton-ton. ^^

Berikut kosa kata berbahasa Korea :

♡ Salam :
- 안녕하십니까 (an-n'yông-ha-sim-ni-kka)/안녕하세요 (an-n'yông-ha-se-yo)/안녕 (an-n'yông) : Selamat pagi/siang/malam, apa kabar, hai

- 안녕히가십시요 (an-n'yông-i-ka-sip-si-yo)/안녕히가세요 (an-n'yông-i-ka-se-yo)/잘가 (cal-ka) : Selamat jalan

- 안녕히계십시요 (an-n'yông-i-ge-sip-si-yo)/안녕히계세요 (an-n'yông-i-ge-se-yo)/잘있어 (car-is-sô) : Selamat tinggal

- 안녕히 주무십시요 (an-n'yông-i-ju-mu-sip-si-yo)/안녕히 주무세요 (an-n'yông-i-ju-mu-se-yo)/잘자 (cal-ja) : Selamat tidur

- 축하합니다 (chu-kha-ham-ni-da)/축하 해요 (chu-kha-hæ-yo)/축하 해 (chu-kha-hæ) : Selamat!
- 생일축하합니다 (sæng-il-chu-kha-ham-ni-da)/생일축하 해요 (sæng-il-chu-kha-hæ-yo)/생일축하 해 (sæng-il-chu-kha-hæ) : Selamat ulang tahun

- 새해 복 많이 받으십시오 (sæ-hæ-bok-ma-ni-pa-deu-sip-si-o)/새해 복 많이 받으세요 (sæ-hæ-bok-ma-ni-pa-deu-se-yo)/새해 복 많이 받아 (sæ-hæ-bok-ma-ni-pa-da) : Selamat tahun baru

- 즐거운휴일보내십시오 (ceul-gô-un hyu-il bo-næ-sip-si-o)/즐거운휴일보내세요 (ceul-gô-un hyu-il bo-næ-se-yo)/즐거운휴일보내 (ceul-gô-un hyu-il bo-næ) : Selamat berlibur

- 만나서 반갑습니다 (man-na-sô ban-gap-seum-ni-da)/만나서 반가워요 (man-na-sô ban-ga-wo-yo)/만나서 반가워 (man-na-sô ban-ga-wo) : Senang bertemu anda

- 어떻게 지내십니까 (ô-ttô-ke ji-næ-sim-ni-kka)/어떻게 지내세요 (ô-ttô-ke ji-næ-se-yo)/어떻게 지내 (ô-ttô-ke ji-næ) : Bagaimana kabarnya?

- 잘 지내습니다 (cal ji-næ-seum-ni-da)/잘 지내요 (cal ji-næ-yo)/잘 지내 (cal ji-næ) : Kabar baik, Saya baik-baik saja

- 어서오십시오 (ô-sô-o-sip-si-o)/어서오세요 (ô-sô-o-se-yo)/어서와 (ô-sô-wa) : Selamat datang

- 또 만납시다 (tto man-nap-si-da)/또 만나요 (tto man-na-yo)/또 만나 (tto man-na) : Sampai bertemu lagi, Sampai jumpa lagi

- 감사합니다 / 고맙습니다 ( kam-sa-ham-ni-da / ko-map-seum-ni-da)/고마워요 (ko-ma-wo-yo)/고마워 (ko-ma-wo) : Terima kasih

♡ Ungkapan :
- 괜찮아요 / 괜찮아 (kwæn-cha-na-yo / kwæn-cha-na) : Tidak apa-apa
- 거짓말하지마라 (kô-jim-mal ha-ji-ma-ra) : Jangan bohong!
- 거짓말 (kojitmal) : Bohong
- 게다가 (ke-da-ga) : Lagi pula
- 그런데 (keu-rôn-de) : Ngomong-ngomong ?!
- 기분이나빠요 (ki-bu-ni na-ppa-yo) : Perasaan saya tidak baik
- 기분이좋아요 (ki-bu-ni co-a-yo) : Perasaan saya senang
- 됐어요 / 됐어 (dwæs-sô-yo / dwæs-sô) : Sudah jadi, sudah bisa, sudah beres
- 마음이 아파요 (ma-eu-mi a-pha-yo) : Sakit hati
- 많이드세요 (ma-ni-deu-se-yo) : Silahkan makan yang banyak
- 몰라요 / 몰라 (mol-la-yo / mol-la) : Tidak tahu, tidak mengerti
- 물론이에요 (mul-lon i-e-yo) : Tentu saja
- 미안합니다 / 미안해요 (mi-an-ham-ni-da / mi-an-hæ-yo) : Maaf
- 밥먹어요 / 밥먹어 (pam-mô-gô-yo / pam-mô-gô) : Makan
- 밥먹자 (pam-môk-ja) : Ayo kita makan!
- 배고파요 / 배고파 (pæ-go-pha-yo / pæ-go-pha) : Saya lapar
- 보고싶어요 / 보고싶어 (po-go-si-phô-yo / po-go-si-phô) : Kangen, Ingin bertemu
- 사람 살려 (sa-ram sal-lyô) : Tolong!
- 시작 (si-jak) : Mulai!
- 식사하십시오 / 식사하세요 (sik-sa-ha-sip-si-yo / sik-sa-ha-se-yo) : Silahkan makan, selamat makan
- 실례합니다 (sil-le-ham-ni-da) : Permisi
- 실망했어요 (sil-mang-hæs-sô-yo) : Saya kecewa
- 실시 (sil-si) : Laksanakan!
- 아니오 (a-ni-o) : Tidak, Bukan
- 아마도 (a-ma-do) : Mungkin
- 아무것도 몰라요 (a-mu-gôt-do mol-la-yo) : Tidak tahu apa-apa
- 아야 (a-ya) : Aduh! , Aww!
- 아이구 (a-i-gu) : Aduh! , Oh! , Astaga!
- 안돼요 / 안돼 (an-dwæ-yo / an-dwæ) Jangan, Tidak boleh, Tidak bisa
- 안좋아요 / 안좋아 (an-co-a-yo / an-co-a) : Tidak bagus, Tidak baik
- 알아요 / 알아 (a-ra-yo / a-ra) : Tahu, Kenal, Mengerti
- 알았어요 / 알았어 (a-ras-sô-yo / a-ras-sô) : Sudah tahu, Sudah mengerti
- 어머나 (ô-mô-na) : Astaga
- 여보세요 (yô-bo-se-yo) : Hallo (Pembicaraan dalam telephone)
- 역시 (yôk-si) : Lagipula
- 예 / 네 (ye / ne) : Ya!
- 오신것을환영합니다 (o-sin-gô-seul-hwan-yông-ham-ni-da) : Selamat datang, Selamat atas kedatangannya
- 잘먹었습니다 / 잘먹었어요 (cal-môk-kôs-seum-ni-da / cal-môk-kôs-sô-yo) : Terima kasih atas makanannya (ucapan setelah makan)
- 잘먹겠습니다 / 잘먹겠어요 (cal-môk-kes-seum-ni-da / cal-môk-kes-sô-yo) : Saya akan nikmati makanannya (ucapan sebelum makan)
- 저기요 (cô-gi-yo) : Permisi (Waktu mau beli / menanyakan sesuatu)
- 좋아요 / 좋아 (co-a-yo / co-a) : Bagus, Baik, Suka
- 죄송합니다 / 죄송해요 (coe-song-ham-ni-da / coe-song-hæ-yo) : Maaf!
- 처음에뵙겠습니다 (cho-eu-me-boep-ges-seum-ni-da) : Apa kabar? (pertama kali jumpa anda)
- 천만에요 (chôn-man-e-yo) : Sama-sama, Terima kasih kembali
- 하세요 / 해 (ha-se-yo / hæ) : Silahkan kerjakan
- 하지마 (ha-ji-ma) : Jangan lakukan
- 혹시 (hok-si) : Barangkali
- 힘들어요 / 힘들어 (him-deu-rô-yo / him-deu-rô) : Sulit, Capek, Terasa berat

♡ Panggilan Keluarga
- Gajok (가죽) = Keluarga
- Halmoni (할머니) = Nenek
- Harabeoji (할아버지) = Kakek
- Appa (아빠) = Ayah
- Eomma (엄마) = Ibu
- Hyeong (형) = Kakak laki-laki (yang manggil juga laki2)
- Oppa (오빠) = Kakak laki-laki (yang manggil perempuan)
- Nuna (누나) = Kakak perempuan (yang manggil laki2)
- Eonni (언니) = Kakak perempuan (yang manggil perempuan)
- Dongsaeng (동생) = Adik (Baik laki/cewek)

Akuntansi Untuk Perubahan Harga

Akuntansi Untuk Perubahan Harga
Perubahan harga umunya terjadi karena perbedaan jumlah rupiah yang dapat digunakan untuk memperoleh barang yang sama dalam jangka waktu yang berbeda. Rerangka akuntansi pokok dilandasi oleh asumsi bahwa daya beli uang stabil, dan manfaat ekonomik barang tidak berubah. Jadi, apabila terjadi perubahan harga yang cukup mencolok akuntansi mengalami permasalahan dalam penilaian, unit pengukur dan pemertahanan kapital. 
Masalah penilaian dalam disebabkan oleh berbagai hal, diantaranya adalah kebijakan, persepsi, dan selera masyarakat akan suatu produk. Masalah akuntansinya adalah kos tercatat atas suatu aset tidak menggambarkan nilai aset tersebut. Oleh karena itu, model akuntansi yang sesuai adalah akuntansi sekarang dengan dasar penilaian kos sekarang. Unit pengukur secara umum diakibatkan oleh menurunnya daya beli uang dari tahun ke tahun akibat inflasi. Masalah akuntansinya adalah angka penjumlahan dalam akuntansi kurang bermakna, karena merupakan penjumlahan unit pengukur yang berbeda. Akuntansi untuk mengatasi pengaruh tersebut, secara umum disebut akuntansi daya beli konstan. 
Konsep menentukan laba dengan pemertahanan kapital, terdapat tiga hal yang harus dipertimbangkan yaitu penilaian, skala pengukuran dan jenis kapital. Masalah penilaian dalam perubahan harga berkaitan dengan dasar penilaian kapital. Masalah unit pengukur dalam perubahan harga berkaitan dengan skala pengukuran. Sedangkan masalah perubahan harga berkaitan dengan jenis kapital yang harus dipertahankan yaitu finansial atau fisis. 
Dalam rangka akuntansi perubahan harga, secara umum perubahan harga adalah perbedaan jumlah rupiah untuk memperoleh barang dan jasa yang sama pada waktu yang berbeda. Berdasarkan karakteristik perubahan harga, ada tiga jenis perubahan harga yaitu (perubahan harga umum), (2) perubahan harga spesifik dan (3) perubahan harga relatif. Perubahan harga umum adalah perubahan yang terjadi karena inflasi atau daya beli. Perubahan harga tetap terjadi walaupun manfaat atau daya tukar barang sama. Perubahan harga spesifik terjadi karena terjadi perubahan persepsi manfaat barang atau perubahan teknologi. Perubahan harga tetap terjadi walaupun tidak terjadi perubahan daya beli. Perubahan harga relatif terjadi karena terjadi perubahan secara umum dan spesifik.
Pos moneter dan non moneter berkaitan erat dengan implikasi perubahan harga .pembagian pos-pos neraca menjadi moneter dan non moneter didasarkan pada potensi jasa yang melekat pada pos bersangkutan, yaitu potensi jasa berupa aliran kas atau berupa aliran potensi jasa fisis (non kas).

Akuntansi Pengungkapan dan Sarana Interpretif

Pengungkapan dan Sarana Interpretif


Pengertian pengungkapan dalam arti sempit menurut Suwardjono, “Pengungakapan berarti penyampaian informasi relevan selain melalui statemen keuangan.” Beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam menentukan luasnya pengungkapan tujuan pengungkapan, manfaat pengungkapan dan biaya yang harus ditanggung dalam penyusunannya. Faktor regulasi juga menjadi bagian penting dari pengungkapan, jika perusahaan memperoleh dananya dari publik atau pasar modal.

Metode pengungkapan yang digunakan dalam penyajian laporan keuangan telah diatur dalam standar akuntansi atau peraturan lain yang mengatur pengungkapan tersebut. Informasi yang dapat disajikan dalam pengungkapan statemen keuangan diantaranya adalah catatan kaki, penjelasan dalam kurung, istilah teknis, lampiran, komunikasi manajemen dan catatan dalam laporan auditor. 
Pengungkapan yang sampai sekarang masih menjadi pembahasan teoritis adalah pengungkapan perubahan nilai dan kedudukannya dalam pelaporan keuangan. Dalam Suwardjono telah dijelaskan bahwa, pengungkapan perubahan nilai dapat dilakukan dengan memisahkan dan tetap menyajikan secara terpisah hasil perubahan penilaian aset berdasarkan kos historis dengan penilaian berdasarkan selain kos historis, hal tersebut dimasudkan agar kualitas keterandalan dan keberpautan masih teteap terjaga antar informasi tersebut. 

Akuntansi Ekuitas

Ekuitas

Pada bab ini dalam Suwardjono menyebutkan bahwa teori tentang ekuitas pemegang saham berfokus pada bagaimana informasi ekuitas pemegang saham beserta perubahannya disajikan dalam statemen laporan keuangan. Pada pembahasannya ekuitas didefinisikan secara sintaktik, ekuitas adalah hak residual atas aktiva perusahaan setelah dikurangi aktiva perusahaan ( IAI : 2002). Tujuan penyajian ekuitas pemegang saham adalah untuk menyediakan informasi kepada yang berkepentingan tentang efisiensi dan kepengurusan manajemen. Pada gambar dibawah ini disajikan komponen pemegang saham yang merupakan pokok inti pembahsan pada bab ini, ekuitas pemegang saham dibedakan menjadi dua inti yaitu modal setoran dan laba ditahan. Sedangkan modal setoran dibedakan menjadi dua yaitu modal yuridis dan modal setoran lain. 
Perbedaan antara modal setoran dan laba ditahan adalah modal setoran merupakan dana dasar yang harus tetap dipertahankan untuk menunjukkan perlindungan bagi pihak lain. Sedangkan, laba ditahan merupakan salah satu komponen untuk menunjukkan daya melaba, dan jumlahnya harus dipisahkan dengan modal setoran, walaupun jumlah akhirnya ditotal untuk membentuk ekuitas pemegang saham. 

Gambar 11.1 Komponen Ekuitas Pemegang Saham



Pada penjelasan sebelumnya telah dijelaskan mengenai perbedaan antara modal setoran dan laba ditahan, selanjutnya dijelaskan mengenai komponen pembentuk diantara keduanya tersebut. Modal setoran dibedakan menjadi dua yaitu modal yuridis dan modal setoran lain. Dalam Suwardjono disebutkan bahwa, modal yuridis timbul karena ketentuan hukum yang mengharuskan sejumlah rupiah dipertahankan dalam rangka perlindungan terhadap pihak lain. Tujuan penyajian modal yuridis adalah untuk member informasi kepada para pemegang ekuitas lainnya tentang batas perlindungan investasinya. 
Sedangkan tujuan utama modal setoran lain, dalam Suwardjono telah disebutkan bahwa untuk membedakan secara tegas perubahan akibat transaksi operasi dan perubahan akibat transaksi modal. Pembedaan ini bertujuan untuk mencegah memperlakukan akibat kenaikan transaksi modal sebagai laba. Berbagai sumber yang dapat mengubah modal setoran yaitu pemesanan saham, obligasi terkonversi, saham istimewa, dividen saham, hak beli saham dan saham treasuri.

Akuntansi Laba

Laba
Laba merupakan elemen yang sering menjadi pusat perhatian bagi para pemakai laporan keuangan, karena laba diharapkan mampu merepresentasikan kinerja perusahaan secara keseluruhan dibandingkan elemen laporan keuangan yang lainnya. Oleh karena itu, dalam teori akuntansi ini laba dijelaskan dalam tiga pendekatan melalui pendekatan semantik, sintaktik dan pragmatik. Secara umum konsep laba dalam tataran semantik adalah makna atau elemen apa yang harus dilekatkan pada perekayasaan pelaporan keuangan sehingga dapat bermanfaat. Sedangkan elemen laba dalam tataran sintaktik adalah cara pengakuan dan pengungkapan pada perekayasaan laporan keuangan. Selain itu dalam tataran pragmatik adalah seberapa besar perekayasaan laporan keuangan tersebut bermanfaat dalam pengambilan keputusan oleh pengguna laporan keuangan. 


    Konsep laba dalam tataran semantik berkaitan dengan elemen apa yang harus dilekatkan sehingga perekayasaan laporan tersebut bermanfaat. Laba dalam konfirmasi kinerja tidak lepas hubungannya dengan investasi.Dalam akuntansi, laba diinterpreatsikan sebagai pengukur efisiensi oleh investor dalam bentuk pengembalian atas investasi. Pengembalian atas investasi dapat diukur dengan menggunakan ROI, ROA dan ROL. 
Peran kedua adalah laba sebagai sarana untuk mengkorfirmasi harapan investor karena apabila terjadi pengumana laba, diharapkan pasar atau investor akan berekasi terhadap pengumuman laba tersebut. Apalagi jika pasarnya belum efisien, informasi kandungan laba sangat berperan dalam mempengaruhi keputusan investasi. 
Laba berperan sebagai estimasi ekonomik berkaitan dengan laba ekonomik yang dilandasi konsep likuidasi yang menilai aset sebgaia sediaan akhir. Karena aset dinilai sebagai sediaan akhir maka harus diukur dengan nilai sekarang bukan nilai historis, sehingga laba dipandang sebagai perubahan nilai dalam suatu periode. 

Gambar 10.2 Klasifikasi Laba Dalam Tataran Sintaktik


Konsep laba dalam tataran sintaktik dengan menggunakan pendekatan transaksi artinya laba diukur dan diakui pada saat terjadinya transaksi, sedangkan menggunakan pendekatan kegiatan artinya laba dianggap timbul bersamaan dengan berlangsungnya  kegiatan sebagai hasil suatu transaksi pada saat tertentu. Jika laba diukur dengan menggunakan pendekatan pemertahanan kapital artinya laba merupakan konsekuensi (perbedaan) dari pengukuran kapital pada waktu yang berbeda.

Gambar 10.3 Dasar Pengukuran dan Penilaian Kapital



Jenis kapital dibedakan menjadi dua, yaitu kapital finansial dan kapital fisis. Kapital finansial adalah kapital yang dikuasi oleh pemegang saham atau pemegang obligasi, dimana klaim finansial pada akhir periode melebihi klaim finansial pada awal periode. Sedangkan kapital fisis berkaitan dengan kemampuan entitas menghasilkan barang dan jasa. Dengan konsep ini laba atau pengembalian atas kapital fisis akan timbul apabila kapasitas produksi fisis pada akhir periode melebihi kapasitas produksi fisis pada awal periode, dinyatakan dalam rupiah  dan diukur atas dasar kos sekarang. 

Akuntansi Biaya

Biaya

Kos telah dibahas di bab 6 yaitu sebagai kuantifikasi besar kecilnya potensi jasa (aset). Berdasarkan konsep kontinuitas usaha, kos diperlukan mula-mula sebagai aset dan baru diperlakukan sebagai beban atau biaya. Dengan konsep kontinuitas usaha serta upaya dan hasil, masalah dalam pembebanan adalah pemecahan aliran kos yang telah diakui sebagai aset menjadi bagian yang merupakan biaya perioda berjalan dalam rangka penentuan laba periodik dan bagian yang baru akan menjadi biaya pada perioda berikutnya.  Teknisnya dalam menunjukkan pemecahan adalah dalam statemen laba rugi dan neraca. Statemen laba rugi menyajikan bagian kos yang dibebankan pada periode berjalan, sedangkan neraca melaporkan kos yang masih akan dibebankan pada perioda berikutnya. 
Terdapat beberapa definisi yang menjelaskan makna biaya oleh beberapa ahli, terdapat dua karakteristik utama yang melekat pada makna biaya, yaitu adanya aliran keluar atau penurunan aset dan akibat kegiatan yang membentuk operasi utama yang menerus. Biaya dapat timbul akibat adanya transaksi yang dapat mengurangi aset atau adanya aliran keluar aset. Tidak semua penurunan atau konsumsi aset membentuk biaya. Agar menjadi biaya, konsumsi tersebut harus berkaitan dengan kegiatan utama atau sentral kesatuan usaha. Seperti halnya dengan untung, perlu dibedakan antara biaya dengan rugi. Rugi dibedakan dengan biaya karena timbul dari sumber yang secara tidak langsung berkaitan dengan operasi utama perusahaan. Rugi berasal dari transaksi berupa kegiatan peripheral, transfer non timbale balik, penahanan aset dan faktor lingkungan. 
Berdasarkan SFAC No.5, tidak terdapat perbedaan kriteria pengakuan biaya dan rugi, kriteria pengakuannya dibedakan menjadi dua dan harus dipenuhi yaitu konsumsi manfaat dan lenyapnya atau berkurangnya manfaat akan datang. Dalam pengakuan biaya tersebut, biaya akan diakui apabila manfaat ekonomik dikonsumsi dalam rangka penyerahan barang atau jasa untuk mendatangkan pendapatan dan biaya diakui bila aset yang telah diakui sebelumnya telah berkurang atau lenyap manfaat ekonomiknya. 
Pada dasarnya biaya diukur dengan kos yang sebelumnya melekat pada aset. Biaya dapat dipandang sebagai bagian kos yang telah terhabiskan dalam rangka menciptakan pendapatan. Bagian kos yang terhabiskan tersebut dapat dihubungkan dengan pendapatan atas dasar hubungan sebab akibat, alokasi rasional atau pengakuan segera. 

Akuntansi Pendapatan

Pendapatan

Pembahasan dalam konsep pendapatan adalah masalah definisi dan pengakuan. Masalah definisi pendapatan akan dibedakan dan dipisahkan dengan masalah pengakuan pendapatan, karena objek yang masuk dalam definisi pendapatan tidak dengan sendirinya dapat diakui sebagai pendapatan dan terfleksi dalam statemen keuangan.  Prosedur pengakuan merupakan prosedur teknis yang diwujudkan dalam bentuk kebijakan perusahaan.
Dari berbagai definisi yang dikemukan oleh beberapa pakar, maka dapat disimpulkan karakteristik dasar yang membentuk definisi pendapatan yaitu adanya kenaikan aset dan operasi utama berlanjut. Terdapat perbedaan pendefinisian antara pendapatan dan untung, dalam Suwardjno disebutkan bahwa FASB membatasi pengertian pendapatan hanya untuk kenaikan aset yang berkaitan dengan operasi utama atau sentral. Transaksi  yang membedakan pendapatan dengan untung adalah peripheral (incidental), adanya transfer non timbale balik, penahanan aset dan faktor lingkungan. Pembedaan tersebut hanya dimaksudkan untuk kepentingan penyajian pendapatan atas dasar sumbernya, daripada membedakan secara tegas karakteristik pendapatan dan untung.
Pengakuan pendapatan adalah pencatatan jumlah rupiah secara resmi ke dalam sistem akuntansi, sehingga jumlah tersebut terefleksi dalam statemen keuangan. Secara konseptual pendapatan hanya dapat diakui jika memenuhi kualitas keterukuran dan keterandalan. Keterukuran diukur dengan jumlah penghargaan sepakatan produk, ketika telah benar-benar selesai diproduksi dan benar-benar terjual. Keterandalan berkaitan dengan masalah apakah jumlah penghargaan sepakatn roduk tersebut objektifdan dapat diuji kebenarannya. Untuk itu perlu adanya kriteria kualitas informasi yang menjadi pengakuan pendapatan yaitu pembentukan pendapatan dan realisasi pendapatan. Pembentukan pendapatan adalah pendapatan dianggap sudah terbentuk seiring dengan berjalannya operasi perusahaan, walaupun belum terjadi penjualan. Proses operasi perusahaan meliputi kegiatan produksi, penjualan dan pengumpulan piutang. Realisasi pendapatan terjadi pada saat terjadi kepepakatan dengan pembeli untuk membayar produk, baik produk yang telah selesai atau yang belum selesai sama sekali.

Akuntansi Kewajiban

Kewajiban

Kewajiban merupakan elemen neraca, yang merepresentasikan sumber dana dari aset badan usaha berupa potensi jasa fisis maupun non fisis yang memampukannya untuk menyediakan barang dan jasa. Terdapat tiga karakteristik utama kewajiban yaitu: pengorbanan manfaat ekonomik masa depan, keharusan sekarang untuk mentransfer aset, dan timbul akibat transaksi masa lalu. Pengorbanan manfaat ekonomik berarti suatu objek mempunyai kewajiban untuk mengorbankan manfaat yang cukup pasti di masa datang. Keharusan sekarang melekat pada tanggal pelaporan, jadi ketika perusahaan harus mengorbankan manfaat ekonomik, maka harus dilakukan sekarang. Keharusan sekarang dapat menimbulkan kewajiban bersifat kontraktual, konstruktif, demi keadilan dan keharusan bergantung. keharusan kontraktual yaitu keharusan yang timbul akibat peraturan hukum yang menyatakan kewajiban secara eksplisit atau implisit dan mengikat. Selain itu menimbulkan keharusan konstruktif yaitu kewajiban yang timbil akibat kebijaka kesatuan usaha dalam rangka etika bisnis bukan kewajiban yuridis. Keharusan demi keadilan adalah keharusan yang timbul karena panggilan moran bukan karena etika bisnis dan hukum. keharusan bergantung yaitu keharusan yang pemenuhan di masa datang masih belum jelas, terkait dengan syarat-syarat di masa datang. Selain tiga karakteristik utama kewajiban terdapat beberapa karakteristik pendukung diantaranya adalah keharusan membayar kas, identitas terbayar jelas, dan berkekuatan hukum. 
Pada saat pengakuan, pengukuran dan penilaian kewajiban digunakan aset sebagai bayangan cermin. Jika aset diukur atas dasar penghargaan sepakatan begitu juga dengan kewajiban. Ketika aset direpresentasikan mengalami tiga tahap perlakuan, kewajiban juga mengalami tiga tahap perlakuan, diantaranya adalah penanggungan (pengakuan terjadinya), penelusuran dan pelunasan. 
Pengakuan kewajiban diakui pada saat keharusan telah mengikat akibat transaksi yang telah terjadi. Kriteria pengakuan untuk memenuhi karakteristik elemen statemen keuangan tidak berbeda dengan kriteria pengakuan aset yaitu adanya definisi, keberpautan, keterandalan dan keterukuran dipenuhi. Saat untuk menandai bahwa kriteria umum terpenuhi adalah terlaksanakannya kaidah pengakuan meliputi ketersediaan dasar hukum, keterterapan konsep dasar konservatisme, ketertentuan substansi ekonomik transaksi dan keterukuran nilai kewajiban.  

Akuntansi Aset

Aset

Elemen-elemen dalam statemen keuangan yang ditentukan dalam perekayasaan, merepresentasikan realitas kegiatan badan usaha, sehingga orang tidak perlu datang langsung, cukup  hanya memperoleh gambaran yang jelas mengenai realitas secara keuangan. Salah satu elemen statemen keuangan adalah aset yang merepresentasikan potensi jasa fisis mauapun non fisis yang dimiliki kesatuan usaha untuk menyediakan barang dan jasa. Pengertian aset menurut FASB dalam rerangka konseptualnya, 
“Aset adalah manfaat ekonomik masa depan yang cukup pasti yang diperoleh atau dikuasai atau dikendalikan oleh suatu entitas sebagai akibat transaksi atau kejadian masa lalu.” (Suwardjono hal 252)
Terdapat tiga kata kunci dalam definisi aset tersebut yakni aset harus mencakupi manfaat ekonomik, dikuasai oleh entitas dan akibat transaksi atau kejadian masa lalu.Manfaat ekonomik mengisyaratkan bahwa manfaat aset tersebut dapat terukur dan dapat mendatangkan pendapatan atau aliran kas di masa akan datang. Dikuasai oleh entitas mempunyai implikasi bahwa aset cukup dikuasai tidak harus dimiliki, karena penguasaan aset lebih penting dalam konsep pemilikan aset. Akibat kejadian masa lalu mempunyai makna bahwa traksaksi atau kejadian itu dapat menimbulkan (menambah) bahkan mengurangi aset. Sedangkan, karakteristik pendukung aset meliputi melibatkan kos, berwujud, tertukarkan, terpisahkan dan berkekuatan hukum.
Pengukuran aset mengisyaratkan penentuan jumlah rupiah yang harus dilekatkan pada suatu objek aset pada saat terjadi dan dijadikan data dasar untuk mengikuti aliran fisis suatu objek. Dalam mengikuti aliran fisis suatu objek, kos aset mengalami tiga tahap perlakuan akuntansi diantaranya pemerolehan (acquisition), pengolahan (processing), dan penjualan (sales). 
Pemerolehan aset dapat diukur secara objektif dengan harga sepakatan, dan menjamin bahwa kos merupakan nilai wajar saat transaksi. Pengeluaran selama periode pemerolehan masuk dalam kos aset. Karena kos merepresenatsikan manfaat ekonomik, jika kos diperlakukan sebagai aset, kos itu disebut kos belum habis atau tak terhabiskan (unexpired cost) atau masih dapat menghasilkan pendapatan. Sedangkan, jika kos dimanfaatkan untuk mendatangkan pendapatan, maka bagian dari kos aset yang merepresentasikan manfaat yang telah dihabiskan disebut dengan kos terhabiskan (expired cost) dan menjadi pengukur biaya.

Akuntansi Konsep Dasar

A. Konsep Dasar
Konsep dasar pada umumnya, merupakan abstraksi atau konseptualisasi karakterisitik lingkungan tempat atau wilayah diterapkannya pelaporan keuangan.

B. Ikatan Akuntansi Indonesia ( IAI )
Ada dua konsep dasar yang disebut secara spesifik dalam rerangka konseptual IASC, antara lain :
1.      Basic akrual ( accrual basis )
2.      Usaha berlanjut ( going concern )

C. Paul Grady
Grady mendeskripsi konsep dasar sebagai konsep yang mendasari kualitas kebermanfaatan dan keterandalan informasi akuntansi atau sebagai keterbatasan yang melekat pada statemen keuangan. Kesepuluh konsep tersebut antara lain :
1.      Struktur masyarakat dan pemerintah yang mengakui hak milik pribdi
2.      Entitas bisnis spesifik
3.      Usaha berlanjut
4.      Penyimbolan secara moneter dalam seperangkat akun
5.      Konsistensi antara periode untuk entitas yang sama
6.      Keanekaragaman perlakuan akuntansi di antara entitas independent
7.      Konservatisma
8.      Keterandalan data melalui pengendalian internal
9.      Materialitas
10.  Ketepatwaktuan dalam pelaporan keuangan memerlukan taksiran

D. Accounting Principles Board ( APB )
APB menyebut konsep dasar sebagai ciri – ciri dasar dan memuatnya dalam APB statemen. APB mengidentifikasi tiga belas konsep dasar yang merupakan karakteristik lingkungan diterapkannya akuntansi yaitu :

  1. Entitas akuntansi
  2. Usaha berlanjut
  3. Pengukuran sumber ekonomik dan kewajiban
  4. Periode – periode waktu
  5. Pengukuran dalam unit uang
  6. Akrual
  7. Harga pertukaran
  8. Angka pendekatan
  9. Pertimbangan
  10. Informasi keuangan umum
  11. Statemen keuangan berkaitan secara mendasar
  12. Substansi daripada bentuk
  13. Materialitas

E. Kesatuan Usaha
Konsep ini menyatakan bahwa perusahaan dianggap sebagai suatu kesatuan atau badan usaha ekonomik yang berdiri sendiri, bertindak atas namanya sendiri, dan kedudukannya terpisah dari pemilik atau pihak lain yang menanamkan dana dalam perusahaan dan kesatuan ekonomik tersebut menjadi pusat perhatian atau sudut pandang akuntansi.

Akuntansi Rerangka Konseptual

A. Rerangka Konseptual
Salah satu model adalah rerangka konseptual yang dikembangkan oleh FSAB yang diwujudkan dalam seperangkat pernyataan resmi yang disebut Statement of Financial Accounting Concepts.
Rerangka FASB memuat empat komponen konsep utama yaitu :
  1. Tujuan pelaporan  keuangan (bisnis dan nonbisnis)
  2. Karakteristik kualitatif informasi
  3. Elemen statemen keuangan
  4. Pengukuran dan pengakuan (termasuk penggunaan nilai sekarang)

B. Tujuan Pelaporan Keuangan
Tujuan adalah ke arah mana segala upaya, tindakan, dan pertimbangan dicurahkan. Tujuan pelaporan menentukan konsep – konsep dan prinsip – prinsip yang relevan yang akhirnya menentukan bentuk, isi, jenis, dan susunan statemen keuangan.

C. Tujuan Fungsional
Tujuan fungsional merupakan suatu tujuan masyarakat atau organisasi secara keseluruhan tanpa memperhatikan tujuan / motivasi masing – masing individual di dalamnya.

D. Tujuan Bersama
Tujuan bersama adalah satu atau beberapa tujuan individual yang sama dengan tujuan individual lainnya. Tujuan fungsional disusun tanpa memperhatikan tujuan – tujuan individual, sedangkan tujuan bersama ditentukan dengan mengidentifikasi dahulu tujuan – tujuan individual selanjutnya memilih tujuan – tujuan individual         ( seluruh anggota masyarakat ) yang sama untuk dijadikan tujuan kegiatan sosial.

E. Tujuan Kelompok Dominan
Dalam tujuan ini keputusan yang akan diambil adalah tujuan dari kelompok yang dominan. Kelompok yang dominan adalah kelompok yang memiliki pengaruh sangat kuat dalam pengambilan keputusan atau tindakan dari semua anggota masyarakat. Sedangkan bagi kelompok yang non – dominan tujuannya tidak menjadi relevan atau dianggap terlalu lemah untuk mempengaruhi kegiatan sosial.

Kamis, 19 Februari 2015

Akuntansi Perekayasaan Pelaporan Keuangan

A. Perekayasaan Pelaporan Keuangan
Pelaporan keuangan nasional harus direkayasa secara saksama untuk pengendalian alokasi sumber daya secara automatis melalui mekanisme sistem ekonomik yang berlaku. Dalam pelaporan keuangan, pengendalian secara automatis dicapai dengan ditetapkannya suatu pedoman pelaporan keuangan yaitu PABU / GAAP, termasuk didalamnya standar akuntansi.

B. Proses Perekayasaan
Perekayasaan akuntansi adalah proses pemikiran logis dan objektif untuk membangun suatu struktur dan mekanisma pelaporan keuangan dalam suatu negara untuk menunjang tercapainya tujuan negara.
Alur cerita proses perekayasan pelaporan keuangan sebagai berikut :
  1. Tujuan negara dijabarkan dalam tujuan pelaporan keuangan, diharapkan pencapaian tujuan akuntansi dapat membantu tercapainya tujuan negara.
  2. Adapun pertanyaan – pertanyaan perekayasaan melibatkan pertimbangan dan pemilihan berbagai gagasan tentang idoelogi, filosofi, paradigma, dan konsep dasar untuk menjamin agar tujuan pelaporan tercapai. Gagasan yang dipilih tentunya adalah gagasan yang cocok dengan lingkungan diterapkannya akuntansi agar hasil perekayasaan menjadi efektif sebagai alat.
  3. Konsep yang dijalannkan harus sesuai dengan standar akuntansi dan acuan lainnya sehingga membentuk prinsip akuntansi berterima umum ( PABU ).
  4. Hasil dari perekayasaan pelaporan keuangan diberitakan melalui media informasi, agar dapat dimengerti oleh para pemakai informasi laporan keuangan tersebut.

Pada dasarnya proses perekayasaan ini adalah proses untuk menjawab pertanyaan mendasar yaitu bagimana suatu kegiatan operasi perusahaan disimbolkan dalam bentuk statemen keuangan sehingga orang yang dituju dapat membayangkan operasi perusahaan secara finansial tanpa harus menyaksikan secara fisis operasi perusahaan.
Hendrikson menguraikan aspek – aspek yang harus dipertimbangkan dalam proses perekayasaan untuk menghasilkan rerangka teoritis akuntansi, yaitu :
  1. Pernyataan postulat yang menggambarkan karakteristik unit – unit usaha         ( entitas pelapor ) dan lingkungannya.
  2. Pernyataan tentang tujuan pelaporan keuangan yang diturunkan dari pernyataan postulat.
  3. Evaluasi tentang kebutuhan informasi oleh pihak yang dituju ( pemakai ) dan kemampuan untuk memahami, menginterpretasi, dan menganalisis informasi yang disajikan.
  4. Penentuan atau pemilihan tentang apa yang harus dilaporkan
  5. Evaluasi tentang pengukuran dan proses penyajian untuk mengkomunikasi informasi tentang perusahaan dan lingkungannya.
  6. Penentuan dan evaluasi terhadap kendala – kendala pengukuran dan deskripsi unit usaha beserta lingkungannya.
  7. Pengembangan dan penyusunan pernyataaan umum yang dituangkan dalam bentuk suatu dokumen resmi yang menjadi pedoman umum dalam menyusun standar akuntansi.
  8. Perancang bangunan struktur dan format sistem informasi akuntansi untuk menciptakan, menangkap, mengolah, meringkas, dan menyajikan informasi sesuai dengan standar atau pinsip akuntansi berterima umum.
 Siapa yang merekayasa?
Badan legislatif pemerintah (dalam hal ini DPR dan MPR) mempunyai peranan penting dalam proses perekayasaan mengingat rerangka konseptual mempunyai fungsi semacam undang-undang dasar (konstitusi). Badan legislatif membentuk komite atau tim khusus yang anggotanya berwawasan dan berpengetahuan akuntansi yang luas dan memadai.
Sebagai alternatif, penyediaan informasi diserahkan kepada profesi dan pelaku bisnis (disebut dengan pengaturan sendiri-self regulation). Mengasumsikan bahwa profesi dan pelaku bisnis adalah pihak yang paling tahu akan kebutuhan pemakai informasi keuangan.

Aspek Semantik Dalam Perekayasaan
Proses semantik ini tidak lain adalah memilih dan menyimbolkan objek – objek fisis kegiatan perusahaan yang relevan menjadi objek – objek statemen keuangan.

Akuntansi Penalaran

A. Penalaran ( Reasoning )
Penalaran merupakan proses berpikir logis dan sistematis untuk membentuk dan mengevaluasi suatu keyakinan (belief) terhadap suatu pernyataan atau asersi (assertion).
Penalaran melibatkan proses penurunan konsekuensi logis dan proses penarikan simpulan / konklusi dari serangkaian pernyataan atau asersi.

B. Unsur dan Strukur Penalaran
Struktur dan proses penalaran didasari atas tiga konsep penting, yaitu :
  1. Asersi, suatu pernyataan ( biasanya positif ) yang menegaskan bahwa sesuatu          ( misalnya teori ) adalah benar. Asersi mempunyai fungsi ganda dalam penalaran yaitu sebagai elemen pembentuk argumen dan sebagai keyakinan yang dihasilkan oleh penalaran ( berupa kesimpulan ).
  2. Keyakinan, merupakan tingkat kebersediaan untuk menerima suatu pernyataan atau teori ( penjelasan ) mengenai suatu fenomena atau gejala ( alam atau sosial ) adalah benar.
  3. Argumen, merupakan serangkaian asersi beserta keterkaitan ( artikulasi ) daan inferensi atau penyimpulan yang digunakan untuk mendukung suatu keyakinan. Dalam hal ini argumen merupakan unsur yang paling penting karena digunakan untuk membentuk, memelihara, atau mengubah suatu keyakinan.

C. Jenis Asersi
Asersi dapat diklasifikasi menjadi :
  1. Asumsi, merupakan asersi yang diyakini benar meskipun orang tidak dapat mengajukan atau menunjukkan bukti tentang kebenarannya secara meyakinkan.
  2. Hipotesis, merupakan asersi yang kebenarannya belum atau tidak diketahui tetapi diyakini bahwa asersi tersebut dapat diuji kebenarannya. Agar disebut sebagai suatu hipotesis maka suatu asersi juga harus mengandung kemungkinan salah, karena jika asersi adalah benar maka asersi akan menjadi pernyataan fakta.
  3. Pernyataan fakta, merupaakan asersi yang bukti tentang kebenarannya diyakini sangat kuat atau bahkan tidak dibantah.

D. Jenis Argumen
Argumen dapat diklasifikasi sebagai berikut :
1.       Argumen Deduktif, atau argumen logis merupakan argumen yang asersi konklusinya tersirat atau dapat diturunkan dari asersi – asersi lain yang diajukan.
2.       Argumen Induktif, argumen ini lebih bersifat sebagai argumen ada benarnya. Akan tetapi dalam argumen ini konklusi tidak selalu benar walaupun kedua premis benar.
Bukti adalah sesuatu yang memberi dasar rasional dalam pertimbangan (judgement) untuk menetapkan kebenaran suatu pernyataan (to establish the truth). Dalam hal teori akuntansi, pertimbangan diperlukan untuk menetapkan relevansi atau keefektifan suatu perlakuan akuntansi untuk mencapai tujuan akuntansi.
Keyakinan yang diperoleh seseorang karena kekuatan atau kelemahan argument adalah terpisah dengan masalah apakah pernyataan yang diyakini itu benar (true) atau salah (false). Dapat saja seseorang memegang kuat keyakinan terhadap sesuatu yang salah atau sebaliknya, menolak suatu pernyataan yang benar (valid).

Mengenal Akuntansi (Accounting)

A. Pengertian Akuntansi
Akuntansi keuangan membahas tentang bagimana prosedur, metoda, dan teknik pencatatan transaksi keuangan dilakukan untuk mencapai tujuan pelaporan keuangan yang telah ditetapkan. Standar akuntansi memberi pedoman ( pendefinisian, pengukuran, penilaian, pengakuan, dan pengungkapan elemen – elemen atau pos – pos laporan keuangan ) perlakuan akuntansi terhadap suatu kejadian.
Akuntansi yang dipraktikkan dalam suatu negara sebenarnya tidak terjadi begitu saja secara ilmiah namun praktik yang dijalankan dirancang dan dikembangkan secara sengaja untuk mencapai tujuan sosial tertentu. Dan praktik akuntansi dipengaruhi oleh faktor lingkungan ( sosial, ekonomi, politis ). Karena itu, struktur dan praktik akuntansi akan berbeda antara negara yang satu dengan yang lainnya ( perbedaan muncul dikarenakan struktur dan praktik tersebut disesuaikan dengan kondisi negara, tempat dimana akuntansi tersebut dijalankan ).
Dalam bab ini teori akuntansi akan membahas perlakuan – perlakuan dan model – model alternatif yang dapat menjadi jawaban atas masalah – masalah yang dihadapi dalam praktik akuntansi. Praktik yang baik dan maju tidak akan dapat dicapai tanpa suatu  landasan teori yang baik. Karena itu praktik dan profesi harus dikembangkan atas dasar penalaran.

B. Pengembangan Akuntansi
Akuntansi dipandang sebagai pelaksanaaan dan penerapan standar untuk menyusun seperangkat laporan keuangan. Dari sudut profesi atau praktisi, akuntansi berkepentingan dengan aspek “bagaimana”. Prinsip Akuntansi Berterima Umum / PABU ( generally accepted accounting principles / GAAP ) merupakan pedoman yang lebih luas dari pada standar akuntansi karena tidak semua perlakuan akuntansi secara eksplisit diatur dalam standar akuntansi. PABU berisi standar akunatansi ditambah dengan sumber – sumber acuan lain yang didukung berlakunya.
Di lain pihak, sebagai objek pengetahuan di perguruan tinggi. Akademisi memandang akuntansi sebagai dua bidang kajian yaitu bidang praktik dan teori. Dengan demikian pendidikan akuntansi di perguruan tinggi harus mampu mengubah praktik akuntansi yang dijalankan menjadi lebih baik. Namun dalam kenyataannya, proses pengajaran di perguruan tinggi tidak selalu dapat terlaksana karena berbagai faktor.

C. Peran Riset Akuntansi
Praktik akuntansi akan mengalami perkembangan yang pesat dan memuaskan apabila terjadi interaksi antara tiga aspek yaitu : riset, pengajaran, dan praktik.
Adapun gagasan – gagasan baru yang muncul untuk pengembangan praktik harus merupakan bahan penelitian dan pembahasan di tingkat akademik sehingga dihasilkan praktik – praktik alternatif yang dapat menjadi solusi bila terjadi masalah dalam praktik.

D. Perekayasaan Pelaporan Keuangan
Perekayasaan merupakan proses terencana dan sistematis yang melibatkan pemikiran, penalaran, dan pertimbangan untuk memilih dan menentukan teori, penngetahuan yang tersedia, konsep, metoda, teknik serta pendekatan untuk menghasilkan suatu produk.
Dalam perekayasaan pelaporan keuangan, akuntansi memanfaatkan pengetahuan dan sains dari berbagai disiplin ilmu. Tujuan akuntansi akan menjadi kekuatan pengarah dalam merekayasa akuntansi karena tujuan tersebut akan digunakan untuk mengevaluasi kebermanfaatan dan keefektifan produk yang dihasilkan.

E. Teori Akuntansi Sebagai Sains
Teori akuntansi sering diartikan sebagai sekumpulan prinsip – prinsip akuntansi yang berlaku dan harus dianut dalam lingkungan tertentu.
Pengertian teori adalah seperangkat konsep,  definisi, dan proposisi yang saling berkaitan. Teori berisi pernyataan – pernyataan asumsi dan hipotesis. Dan tujuan teori sendiri adalah menjelaskan ( menganalisis dan memberi alasan mengapa fenomena atau fakta seperti yang diamati ) dan memprediksi ( memberi keyakinan bahwa asumsi atau syarat yaang diteorikan besar kemungkinan merupakan suatu fenomena atau kejadian tertentu yang akan terjadi ).
Jika pengertian tersebut diterapkan untuk akuntansi, maka teori akuntansi sering dimaksudkan sebagai sains yang berdiri sendiri yang menjadi sumber atau induk pengetahuan dan praktik akuntansi. Oleh karena itu, teori akuntansi berisi keseluruhan analisis dan komponennya yang menjadi sumber acuan untuk menjelaskan dan memprediksi gejala – gejala atau peristiwa dalam akuntansi.
Karena teori akuntansi disetarakan dengan sains, maka apa yang dibahas oleh teori ini harus memenuhi kriteria sains yaitu bebas nilai, koheren, universal, dan dapat diuji secara empiris.

Cinta

CINTA
Oleh ERCM

Cinta ..
Cinta itu indah
Cinta itu bahagia
Cinta itu peduli
Dan, cinta itu sederhana
Cinta ..
Cinta adalah Tuhan
Cinta adalah keluarga
Cinta adalah kekasih
Dan cinta adalah sahabat serta teman-teman
Cinta ..
Setiap orang pasti pernah merasakan kehadiran cinta
Namun, perasaan cinta tak ada yang tahu kapan ia akan datang
Cinta terlalu sering datang secara tiba-tiba
Tanpa disadari, mungkin saat ini kita sedang merasakan cinta

Rabu, 18 Februari 2015

Accounting MYOB Versi 18

LANGKAH-LANGKAH MENGGUNAKAN APLIKASI KOMPUTER AKUNTANSI MYOB VERSI 18

A.     Membuat Data Perusahaan
1.   Klik tombol start pada Taskbar
2.   Klik All program, pilih MYOB Accouting Plus V18 > MYOB Accounting Plus V18 . Selanjutnya akan tampil jendela Welcome to MYOB Accounting,. berikut penjelasan singkat dari fungsi tombol yg terdapat dalam MYOB:
☺  Open your company file, digunakan untuk membuka file yang pernah disimpan (myo)
☺  Create a new company file, digunakan untuk membuat data perusahaan baru.
☺  Explore the sample company, digunakan untuk membuka file contoh yang telahdisediakan oleh MYOB
☺  What’s New in this version, digunakan untuk melihat fitur-fitur baru yang terdapat padaMYOB versi ini
☺  Exit MYOB Accounting digunakan untuk mengakhiri program MYOB.
3.Klik Create a New company file, maka akan tampil jendela informasi a New Companyfile Assistant,
4. Klik Next, untuk melanjutkan ke tahap pengisian data perusahaan, Isi data perusahaan
5. Setelah selesai, Klik Next. Berikutnya anda akan mengisi periode akuntansi yang akandigunakan perusahaan.
Ket :
-Current Financial Year : Isi tahun buku pembukuan
-Last Month of Financial Year : Akhir Periode pembukuan
-Conversion Month : Awal Periode Pembukuan
-Number of Accounting Periode : Jumlah Periode
6. Klik Next untuk menampilkan informasi periode akutansi sesuai dengan pengaturan yangtelah dilakukan. Baca kembali informasi yang ditampilkan, jiak terdapat kesalahan klik tombol Back untuk memperbaikinya, jika tidak langsung klik Next
7.Pada kotak pilihan Build Your Account List, anda tentukan cara pembuatan daftar akun yang akan digunakan. MYOB menyediakan 3 pilhan pembukuan daftar akun yaitu :
★  I Would like to start with one of the list provided by MYOB Accounting, artinya Andaakan menggunakan daftar akun yang telah disediakan oleh MYOB
★  I Would like to import to list of account provided by my accountant after I’m donecreating my company file. Artinya anda akan mengimpor daftar akun dari file lain.
★  I Would like to build my own accounts list once I begin using MYOB, artinya anda akanmembuat sendiri daftar akun secara langsung.Pada Kasus kali ini Klik pilihan Kedua. Lalu klik Next
8. Berikutnya akan tampil jendela informasi lokasi penyimpanan file. Standarnya MYOB akan menyimpan file didalam drive C:\myob18ED\(nama perusahaan). Jika ingin mengubah lokasi penyimpanan file klik tombol Change, jika tidak langsung klik  Next.
9.Selanjutnya MYOB akan memproses data perusahaan yag telah kita masukkan.
10.Setelah proses selesai akan tampil informasi Congratulations! Artinya bahwa pembuatanfile perusahaan sukses.
11. untuk masuk ke menu utama MYOB klik Commad Center, Menu utama MYOB Accounting Plus V18 ditampilkan.